Sunday, December 4, 2016

Pengelasan SAW ( Submerged Arc Welding )

Pengertian Las SAW merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dimana proses pengelasan ini adalah memanaskan dan mencairkan benda kerja dan logam pengisi atau elektroda oleh busur listrik yang ada diantara logam induk dan elektroda (logam pengisi)



Pengelasan SAW ini menggunakan fluks yang bentuknya seperti pasir untuk melindungi logam pengisi yang mencair saat proses pengelasan agar tidak terkontaminasi dari udara luar sehingga menghasilkan las - lasan yang baik.

proses pengelasan SAW ini tidak memerlukan tekanan. Untuk logam pengisi atau filler metal akan dipasok terus menerus secara otomatis selama proses pengelasan berlangsung. Elektroda SAW ini terbuat dari bahan metal padat atau solid.


Skema pengelasan SAW

Prinsip Pengelasan SAW hampir sama pada proses pengelasan SMAW, namun fluks yang ada pada SAW berbentuk seperti pasir sedangkan pada SMAW elektrodanya diselaputi oleh Flux. Selain itu SMAW merupakan pengelasan Manual, sedangkan SAW merupakan pengelasan Otomatis.

Pengelasan OAW ( Oxygent Acytylene Welding )

Pengelasan OAW ( Oxygent Actylene Welding ) adalah Proses pengelasan yang dilakukan dengan membakar gas asetilen dengan oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
Aplikasi pengelasan OAW :
Keuntungannya biasanya digunakan untuk plat-plat tipis. Untuk Posisi biasanya hanya untuk yang flat atau dibawah tangan.

Peralatan Kerja Las OAW :
- OAW Set
- Hammer
- Tang
- Pematik
- Sikat baja
- Pembersih Brander
- Apron
- Sarung Tangan
- Kacamata



Cara Penyalaan Pengelasan OAW :
- Buka katub O2 Pada Brander Las
- Buka katub C2H2 Pada Brander Las
- Biarkan < 5 detik beri percikan api
- Atur Nyala api Las

Cara Mematikan Pengelasan OAW :
- Tutup katub C2H2 pada Brander Las
- Tutup katub O2 pada Brander Las
- Tutup katub pada Regulator O2 & C2H2
- Buang gas yang tersisa pada selang dengan membuka katub pada brander las lalu tutup kembali.


Pengelasan GTAW Argon

Pengertian pengelasan GTAW Argon adalah Istilah GTAW (Gas tungsten arc welding) berasal dari Amerika sedangkan TIG (Tungsten Inert Gas) berasal dari Eropa, yang mempunyai pengertian sama yaitu  jenis las listrik yang menggunakan elektroda tidak terkonsumsi. Elektroda ini hanya digunakan untuk menghasilkan busur listrik.



Bahan penambah berupa filler (rod), untuk mencegah oksidasi digunakan gas mulia (seperti Argon, Helium, Ferron) dan karbon dioksida sebagai gas lindung. Jenis las ini dapat digunakan dengan atau tanpa bahan penambah.




Sketsa diatas menunjukkan secara lengkap pelaksanaan pengelasan GTAW  Prosesnya menggunakan gas lindung untuk mencegah terjadinya oksidasi pada bahan las yang panas. Untuk menghasilkan busur nyala yang tidak terkonsumsi terbuat dari logam tungsten atau paduannya yang bertitik lebur sangat tinggi.

Busur nyala dihasilkan dari arus listrik melalui konduktor dan mengionisasi gas pelindung. Busur terjadi antara ujung elektroda tungsten dengan bahan induk. Panas yang dihasilkan busur langsung mencairkan logam induk dan juga logam las yang berupa kawat las, penggunaan kawat las tidak selalu dilaksanakan, jika hanya dipandang perlu sebagai logam penambah. Pencairan kawat las dilaksanakan di ujung kawah las sambil proses pangelasan berjalan.

Pengelasan GMAW ( Gas Metal Arc Welding )

Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding)  
Pengertian pengelasan GMAW ( Gas Metal Arc Welding ) adalah pengelasan yang menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar logam lasan, karena logam lasan sangat rentan terhadap difusi hidrogen yang dapat menyebabkan cacat Porosity. Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.

1. Proses Las MAG (Metal Active Gas)
Pada proses pengelasan ini gas CO2 digunakan sebagai gas pelindung dan menggunakan kawat las pejal sebagai logam pengisi dan digulung dalam rol kemudian diumpankan secara terus menerus selama proses pengelasan berlangsung. Karena menggunakan gas pelindung CO2 yang bersifat oksidator maka pengelasan ini bagus untuk pengelasan pada konstruksi. Selain itu biaya operasi pada pengelasan ini lebih murah daripada pengelasan yang menggukan gas pelindung lainnya seperti Argon (Ar).

Dalam penggunaan gas CO2 sebagai gas pelindung berpengaruh pada pemindahan logam cair dari elektroda ke material induk berbentuk bola – bola yang relatif besar. Hal ini dikarenakan logam yang mencair tetap melekat pada ujung elektroda karena busur yang kurang bagus. Pada proses GMAW juga sering terjadi banyak spater atau percikan – percikan, tetapi spater ini dapat dikurangi dengan cara memperpendek jarak busur las sehingga ujung elektroda seperti logam yang mencair.



2. Proses Las MIG (Metal Inert Gas)
Pada proses pengelasan MIG ini tidak berbeda jauh dengan proses pengelasan pada GMAW, yang membedakan kedua pengelasan ini terdapat pada gas pelindung. Sesuai dengan namanya Metal Inert Gas, maka pada pengelasan MIG ini gas pelindung yang digunakan adalah inert gas atau gas Mulia seperti Argon (Ar), Helium atau Helium dicampur dengan Argon, tetapi juga dapat menggunakan gas CO2 sebagai gas Pelindung. Untuk proses pengelasan MIG ini biasanya digunakan untuk mengelas material yang terbuat dari alumunium atau baja tahan karat.

Pada proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau otomatis. Asap dan percikan las yang terjadi pada proses GMAW lebih sedikit dibandingkan dengan SMAW, juga tidak ada slag atau terak yang harus dibersihkan setelah pengelasan selesai. Kecepatan pengelasan dan laju pengisian sama atau lebih besar dari pada SMAW. Tetapi penetrasi pada GMAW lebih dangkal dibandingkan pada proses pengelasan SMAW.

Pengertian Las FCAW ( Flux Cored Arc Welding )

Pengertian pengelasan FCAW ( Flux Cored Arc Welding )

            Adalah Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat fluk (pelindung inti tengah). Las FCAW adalah kombinasi antara proses pengelasan GMAW, SMAW dan SAW. Dalam pengelasan FCAW ini sumber energi menggunakan arus listrik DC atau AC yang diambil dari pembangkit listrik atau melalui trafo dan atau rectifier.
Pengelasan FCAW merupakan salah satu jenis las listrik yang proses kerjanya memasok filler elektroda atau kawat las secara mekanis terus menerus ke dalam busur listrik.



Kawat las atau Elektroda yang digunakan untuk pengelasan FCAW terbuat dari logam tipis yang digulung cylindrical kemudian dalamnya diisi dengan flux yang sesuai dengan kegunaannya.

Proses Pengelasan FCAW ini sebenarnya sama dengan pengelasan GMAW, namun membedakan adalah kawat las atau elektrodanya yang berbentuk tubular yang berisi fluks sedangkan GMAW berbentuk Solid.




Berdasarkan metode pelindung FCAW dapat dibedakan menjadi 2:
a. Self shielding FCAW (Pelindungan sendiri), yaitu merupakan proses melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas dari hasil penguapan atau reaksi dari inti fluks.
b. Gas shielding FCAW (perlindungan gas) adalah  perlindungan dengan dual gas, yaitu melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas sendiri juga ditambah gas pelindung yang berasal dari luar sistem.

Dua metode di atas sama-sama menghasilkan terak las yang berasal dari flux dalam kawat las yang berfungsi untuk melindungi logam las saat proses pembekuan. Namun, perbedaan metode di atas terletak pada tambahan sistem pemasok gas dan welding torch (welding gun) yang digunakan.

Pengelasan FCAW berdasarkan cara pengoperasiannya dibedakan menjadi 2:
1. Otomatik (machine otomatik)
2. Semi otomatik (semi automatic)

Sifat-sifat utama (Principal features) yand dimiliki FCAW dalam proses pengelasan :
1. FCAW mempunyai sifat metalurgy las yang bisa dikontrol dengan pemilihan fluks
2. Las FCAW mempunyai produktivitas yang tinggi, karena dapat pasokan elektroda las yang kontinu
3. Saat pembentukan manik atau rigi rigi las yang cair dapat dilindungi oleh slag yang tebal

umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran CO2 dengan Argon sebagai gas pelindung. Tetapi untuk menghindari logam las terkontaminasi udara luar atau menghindari porosity maka harus dilakukan pemilihan fluks yang mengandung mempunyai sifat pengikat oxygen atau deoxydizer.

Aplikasi atau Penggunaan utama Pengelasan FCAW :
1. Baja karbon  (carbon steel)
2. Pengerasan & pelapisan permukaan  (Steel hard facing and cladding)
3. Baja tahan karat  (Stainless steel)
4. Besi tuang (Cast Iron)
5. Baja karbon Alloy rendah  (Low alloy carbon steel)
6. Las titik baja tipis  (Sheet steel spot welding)

Demikian Pengertian pengelasan FCAW, semoga artikel di atas dapat membantu dalam mengerjakan tugas atau menambah ilmu Anda tentang Pengelasan FCAW. Semoga Bermanfaat.

Pengertian Pengelasan dan Klasifikasinya

Pengertian pengelasan

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.



Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.

Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.

Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam pengetahuan.

Karena itu didalam pengelasan, pengetahuan harus turut serta di dampingi praktek lapangan agar lebih terperinci. Hal ini dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Contoh nya pemeriksaan alat las, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.

Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan. Klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.

Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.

Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain.

KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN

Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan.

Klasifikasi pertama membagi las dalam kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las mekanik dan seterusnya.

Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-kelompok yang banyak sekali.

Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.

Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.

Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan pemotongan dengan busur listrik.

Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan. Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya juga dilakukan secara terpisah.






Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan :

A.    Pengelasan cair

Ø  Las gas
Ø  Las listrik terak
Ø  Las listrik gas
Ø  Las listrik termis
Ø  Las listrik elektron
Ø  Las busur plasma

B.  Pengelasan tekan

Ø  Las resistensi listrik
Ø  Las titik
Ø  Las penampang
Ø  Las busur tekan
Ø  Las tekan
Ø  Las tumpul tekan
Ø  Las tekan gas
Ø  Las tempa
Ø  Las gesek
Ø  Las ledakan
Ø  Las induksi
Ø  Las ultrasonic

C.  Las busur

Ø  Elektroda terumpan

D.  Las busur gas

Ø  Las m16
Ø  Las busur CO2
Ø  Las busur gas dan fluks
Ø  Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
Ø  Las busur fluks
Ø  Las elektroda berisi fluks
Ø  Las busur fluks
Ø  Las elektroda tertutup
Ø  Las busur dengan elektroda berisi fluks
Ø  Las busur terendam
Ø  Las busur tanpa pelindung
Ø  Elektroda tanpa terumpan
Ø  Las TIG atau las wolfram gas.
  

oke :') sekian dari saya. semoga ilmu yang saya share ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua....